Minggu, 22 November 2015

Salah Fokus

Fokus pada apa yang dimiliki.
Nasehat seorang sahabat ini begitu terngiang-ngiang di pikiranku. Aku tahu maksudnya, tapi saat ini baruku betul-betul memahami makna kalimat itu.
terkadang kita salah fokus.. kita fokus pada orang lain, menunggu diperhatikan oleh orang lain dan peduli pada orang lain, yang orang tersebut belum tentu mempedulikan kita. Sehingga kita lupa, untuk memperhatikan orang-orang yang benar-benar nyata peduli pada kita dan menyayangi kita. Mereka lah orang tua, saudara, keluarga, sahabat. Ada yang sibuk memperhatikan pacarnya, klien dan costumer serta kenalan barunya, dan melupakan orang-orang terdekat yang lebih dahulu menyayangi mereka.
Orang tua, mereka lah orang yang selalu sayang dan tulus pada kita, cinta mereka satu arah yang tidak pernah mengharapkan balasan dari kita. berbeda dengan pasangan, pacar, dan teman-teman. Harus ada keseimbangan dalam hubungan dengan pasangan dan teman-teman. apa yang diberi itulah yang didapat. tapi kita sering salah fokus, memperhatikan yang sampingan dan mengabaikan yang utama.
Kenapa kita selalu menunggu, menunggu ditanya, menunggu diperhatikan, menunggu dipedulikan, ketika tidak dipedulikan, kita menjadi berkecil hati, merasa sendiri, dan sebagainya.. padahal jika kita mau, berhentilah untuk menunggu dan menerima lagi. Tapi belajar untuk memberi dan memulai. Memberi perhatian, memulai mempedulikan. Menelepon ayah dan ibu, tanyakan kabar mereka dan aktifitas mereka, jangan hanya menunggu dihubungi. bahagia itu adalah ketika kita mampu memberi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar