Jumat, 28 Agustus 2015

Kesan pertama yang ............

Cerita ini terjadi beberapa hari lalu, ketika aku sedang olahraga renang di sebuah kolam renang dekat kantorku.
Yah, aku memang merutinkan diriku untuk berenang. kata orang-orang sih renang adalah olahraga yang baik buat menjaga berat badan (hahaaa, wanita selalu khawatir tentang berat badan). Tapi tidak itu alasan utamaku untuk rutin berenang, aku butuh renang lebih dari alasan sepele itu. Sejak beberapa bulan terakhir,  aku selalu meluangkan beberapa jam setiap minggu nya untuk berenang. Karena dokter menyarankan ku untuk rajin berenang, terkait dengan penyakit ku. Aku menderita penyakit skoliosis, mungkin sebagian orang ada yang pernah mendengar penyakit tersebut. Sebagian lagi mungkin masih merasa asing. Skoliosis adalah penyakit kelainan tulang belakang. Tulang punggung atau rusuk si penderita tidak seperti orang normal, ada yang bengkok ke kanan, kiri, dll. Yang sering terkena penyakit ini kebanyakan wanita, penyakit ini biasanya disebabkan karena kebiasaan yang salah, bisa salah posisi duduk, tidur, berdiri, dll. Bagi teman-teman, yang merasa postur tubuhnya agak berbeda, tulang nya agak berbeda, buruan kudu di cek, dan rutin lah berenang untuk mengembalikan tulang tersebut ke posisi semula.
Wah, malah jadi curhat penyakit nih. Salah fokus, inti ceritanya bukan di penyakit, hihii..
Lanjut ke cerita kita tadi yah.. ketika aku berenang di salah satu kolam renang umum, dan pada hari aku berenang adalah jadwal khusus untuk wanita. Setelah pemanasan beberapa menit, aku mulai masuk ke kolam. Bismillahirrahmanirrahiim.
Aku mulai berenang.
Setelah 2 kali bolak balik kolam renang. Aku berhenti, berdiri di pinggir kolam.
ada seorang wanita yang berdiri di sebelah ku menoleh padaku, aku reflek tersenyum padanya dan dia pun membalas. dia bertanya tentang baju renang ku, "mbak, baju renang nya bahan ****** ya (gak usah disebutin ya, gak enak sama yang jual). Aku jawab "iya".
Setelah ku lihat-lihat lagi, aku merasa kenal wajah nya, (ya dia, ini kan Hanum Salsabiela) sontak bibir ku menyebut namanya "mbak hanum???, mbak Hanum Salsabiela kan? "
beliau pun mengangguk. Aku pun langsung jabat tangan nya dan cipika cipiki (cium pipi kanan, cium pipi kiri). Kebiasaan para wanita sehabis jabat tangan. Aku lupa kalo lagi dalam kolam, pake acara cipika cipiki segala, dan beberapa orang pun melihat pada kami.
Hanum Salsabiela adalah penulis novel best seller "99 cahaya di langit Eropa" dan novel "Bulan Terbelah di Langit Amerika". bahkan novelnya sudah difilmkan. Aku sangat menyukai novel dan cerita beliau dengan suami (berharap bisa memiliki kisah yang indah seperti mereka) dan mengagumi sosoknya, aku ingin banyak belajar juga dari beliau tentang menulis. Ketika pertama menginjakkan kaki ke Yogyakarta untuk melanjutkan study di kota pendidikan ini, pernah terlintas dalam pikiran ku ingin bertemu mbak Hanum dan ingin banyak belajar darinya. Yah, itu hanya angan-angan ku saja, yang rasanya gak mungkin. Tapi, gak ada yang tidak mungkin di dunia ini, gak ada yang kebetulan. Allah mempertemukan aku dengan mbak Hanum pada saat yang tidak terduga dan di tempat yang gak pernah terpikirkan olehku akan bertemu disini, di kolam renang, hihii.
Kami pun ngobrol-ngobrol sedikit. Mbak Hanum menanyakan tentang baju renang ku, mulai dari bahannya, model bajunya, nyaman atau tidak kalo dipakai untuk berenang. Seperti orang kebanyakan, ketika kita ditanyai oleh orang yang kita kagumi, kita akan bersemangat sekali bercerita, begitu juga dengan ku saat itu. Aku menggebu-gebu sekali menceritakan tentang baju renang ku yang baru dua kali ku gunakan untuk berenang alias masih baru (hihii). Model baju nya bagus, lebar, tidak nge"pressbody" (seperti baju renang kebayakan), bisa dibilang sudah lama aku ingin punya baju renang syar'i seperti ini.
Dalam pikiran ku saat itu, "mungkin mbak hanum tertarik sama baju renang ku, karna syar'i dan beda dengan baju renang kebanyakan". Setelah ngobrol beberapa menit, kami pun melanjutkan renang. aku semakin bersemangat renang, setelah bercerita dengan mbak Hanum, bahkan sempat terlintas dalam pikiran ku akan berenang di tempat ini trus, biar bisa ketemu sama mbak Hanum dan bercerita banyak lagi.
Aku berenang lagi dan sesekali beristirahat di pinggir kolam, dan seorang wanita di sebelah ku bertanya :
W : "mbak kenal sama mbak hanum?"
A : Aku menjawab "kenal dari novel dan dari media-media aja, baru pertama kali ketemu secara langsung"
W : ooo, tak kirain tadi udah lama kenal, mbak hanum kan pemilik kolam renang ini mbak.
A : waah (dengan ekspresi sedikit terkejut) , iyakah.
Wanita itu mengangguk.
W : tadi petugas di loket itu yang bilang kalau mbak hanum ownernya (sambil menunjuk ke arah beberapa orang wanita yang berdiri di loket).
Setelah bercerita beberapa menit, kami lanjut berenang, dan sesekali beristirahat.
Dan ketika aku istirahat di pinggir kolam, pas di samping pelatih renang nya mbak hanum (karena ku perhatikan dari awal mbak ini terus mngajarkan dan mengarahkan mbak hanum cara berenang) yaa dari cerita mbak hanum, dia memang sedang belajar renang gaya bebas.
Mbak pelatih bertanya padaku :
P : mbak, itu bahan baju renangnya ******* ya? Gak berat ya mbak?
A : iya mbak, tapi gak berat kok, bahannya ringan. Cuma memang ngapung-ngapung gitu ketika renang saking ringan bahannya.
P : iya, kan jadi berat buat renang, dibanding bahan baju renang biasa yang nempel di badan.
Aku hanya tersenyum. Karena aku memang kurang menyukai bahan baju renang biasa yang "pressbody".
P : setahu saya disini gak boleh berenang dengan bahan *******.
Aku kaget.
A : hah??? Masak? Kenapa gitu mbak?
P : iyaa, karena katanya sih, serat-serat bahan ******* itu merusak saluran airnya pas lagi dikuras, saya juga tidak terlalu paham.
A : waaah, berarti saya gimana donk mbak, jadi sebenarnya saya gak boleh renang disini donk? Yang saya tahu kalo renang disini wajib pake baju renang, dan baju saya memang baju renang, saya gak tahu kalo bahan ******* gak dibolehin disini.
Mbak pelatih pun berlalu dari ku melanjutkan renangnya. Sementara aku terdiam, merenung, dan terus terpikirkan kata-katanya tadi. Aku kecewa, sedih, dan malu, malu banget.
semua kejadian beberapa menit sebelumnya serasa diputar ulang di depan ku (kayak nonton film di bioskop, tapi aku yang ada di layarnya). Kucoba ingat-ingat obrolan ku dengan mbak hanum. Aku begitu membangga-banggakan baju ku yang sebenarnya dilarang untuk digunakan di area ini. Kemudian teringat obrolan wanita yang bilang kalo mbak hanum adalah owner disini. Apakah maksud mbak hanum bertanya baju ku tadi adalah untuk memastikan bahan bajuku? bahan baju yang bisa merusak saluran air di kolamnya. Atau memang tertarik dengan baju ku seperti pikiran ku di awal tadi. apakah mungkin seorang owner gak tahu larangan-larangan di tempat usahanya? gak mungkin, gak mungkin,, apakah mbak hanum akan berpikir kalau aku adalah seorang gadis yang bandel yang suka nyeleneng sama aturan, padahal gak boleh dipake, masih aja dipake..
semua pertanyaan itu silih berganti berputar-putar di benakku..
Aaaah maluuunyaa..
Kalau memang pertanyaan mbak hanum tadi adalah untuk memastikan, betapa malunya aku. lama aku terdiam dalam lamunanku. Mau ditaruh dimana mukaku :(.
kaki ku sudah kaku untuk melanjutkan renang. Rasa maluku mengalir ke sekujur tubuhku menggantikan aliran darahku. yaah.. aku malu, sangat malu, dan semangat ku untuk berenang pun hilang. Gak mungkin aku melanjutkan renang dengan baju yang bisa merusak kolam renang ini.
Akhirnya kuputuskan untuk keluar dari kolam dan membersihkan badan agar bisa segera pulang. Yaa.. aku ingin segera pulang dan pergi dari tempat ini.
pelan-pelan ku keluar dan berjalan menuju kamar mandi. Aku tidak ingin mbak hanum dan pelatihnya melihatku, aku tidak berani melihat mereka :(.
Sembari menunggu antrian di kamar mandi, aku berjalan ke arah loket, dan bertanya pada petugasnya :
A : mbak, saya mau tanya, apakah bahan ******* ini tidak boleh dipake buat renang disini?
P : oh, itu bahan ******* mbak? Iyaa mbak bahan ******* memang tidak boleh.
A : maaf ya mbak saya tidak tahu, tapi udah terlanjur renang tadi.
P : iya mbak gak apa apa, tapi gak boleh masuk kolam lagi ya mbak.
A : nggeh mbak, karena itu saya sudahi renang saya. Sekali lagi saya minta maaf.
Sembari berbicara dengan petugas, aku kaget mendengar suara seorang wanita "ada apa?", ternyata yang bertanya adalah mbak hanum.
Petugas menjelaskan kepada mbak hanum. Tapi mbak hanum malah bertanya "oh, jadi bahan ******* juga tidak dibolehin disini ya? oh mbak hanum, mungkin memang sengaja pura-pura belum tahu, untuk membesar-besarkan hatiku yang sudah terlanjur merasa bersalah.
Aku cuma tertunduk malu, dan meminta maaf, ingin segera berlalu dari hadapan mbak hanum dan yang lain.
Dan akhirnya aku pulang dengan membawa sepenggal perasaan yang nano-nano. Antara bahagia, sedih, kecewa dan malu, yaaaah malu sekali. Dari semua yang kurasakan, rasa malu lah yang paling mendominasi. Awalnya aku bahagia sekali bisa bertemu dan bercerita dengan mbak hanum dan berharap bisa bertemu lagi serta ingin belajar banyak darinya. Ada perasaan sedih, karena aku tidak bisa memakai "baju renang baru" ku untuk berenang disini lagi. Dan malu. Sangat malu. Karena aku begitu membangga-banggakan sesuatu yang dilarang digunakan dan bahkan dapat merusak, dan itu aku lakukan di hadapan Ownernya langsung. Hiks.. malunyaaa..
tapi dibalik semua itu, tetap ada hikmah, aku jadi tahu larangan-larangan disini, biar gak terulang lagi, coba aja kalo aku gak dibilangin sama pelatih tadi, mungkin untuk kedepannya aku akan memakai baju ini terus dan semakin merusak karena ketidaktahuan ku dan bisa-bisa aku ditegur di depan orang banyak atau bahkan diusir sama petugasnya.. ih sereeem kan..
Untung aja. Heheee.
Mana tahu nanti aku berkesempatan untuk bertemu mbak hanum lagi, semoga aja, aamiiin.
Well, apapun kejadian yang kamu alami, baik itu hal baik, hal buruk, ataupun hal memalukan sekalipun (menunjuk diri sendiri, hihii) pasti selalu ada hikmah, selalu ada pelajaran yang bisa dipetik. Allah itu mengajarkan kita tentang sesuatu dengan banyak cara. Jadi tetaplah bersyukur, dan menikmati hari-harimu dengan semangat.
Sekiaaan. :)

2 komentar:

  1. wahhh,, kq gak ngajak-ngajak renang sih biar sekalian ketemu sama mbak Hanumnya,, hehe ngarep,, #gakbacajudulnyakesanpertama
    baru tahu klo bahan ******* gak boleh dipake di lokasi tertentu, sing sabar ya say, jadi pelajaran juga untuk yang lainnya, setiap kejadian pasti ada hikmahnya, ^_^

    BalasHapus
  2. Hihiii.. iya kakaaak.. smga bs diambil hikmahnya buat yg lain dan utk ya pribadi tentunya.. :D
    nnti beli baju renang baru dulu aja kk.. bru kita renang bareng dsna.. ngobrol2 sama mbak hanum tanpa hrs merasa bersalah .. hihiii...

    BalasHapus